01 May 2018

TERHARU : NILAI-NILAI KEUTAMAAN DAN KETELADANAN R.A KARTINI


Mengikuti diskusi dengan nara sumber Hadi Priyanto dan Iskak Wijaya pada hari senin 30/4 di pendopo kabupaten jepara mengenai perumusan nilai-nilai utama R.A Kartini membuat saya terharu. 

Betapa tidak, dalam keterkungkungan Kartini berbuat begitu banyak hal dan mengsinspirasi pada banyak pihak demi kemajuan bangsa. Tidak hanya sekedar surat-suratan dengan Nyonya Abendanon seperti yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah.

Berikut saya tuliskan kembali makalah yang disusun Oleh : Iskak Wijaya

Yang dialami oleh Kartini

Berada dalam tekanan dan kungkungan adat istiadat yang membelenggu, dan dalam masa pingitan kartini menyadari sepenuhnya tentang posisi perempuan. ia mulai memahami tentang adat dan tradisi feodalisme, poligami, dan kawin paksa Serta  memahami bahwa bermunduran sebuah peradaban dapat disebabkan karena kebodohan perempuan dan arogansi lelaki. Oleh karena itu  ia mendidik diri serta menyiapkan rencana-rencana serta inspirasi untuk masa depan. 

Yang dilakukan

Dalam situasi yang serba membelenggu ternyata Kartini mampu melakukan banyak hal antara lain;
Pada usia 16 tahun (1895), pertama kali ia menulis artikel yang berjudul “Upacara perkawinan pada suku Koja” (Het Huwelijk bij de kodjast) Terbit di TLV. Dinyatakan sebagai wartawawi bumiputera (Indonesia) yang pertama.
Bersama dengan adik-adiknya (“Tiga Saudara”) mengirim barang-barang pameran dari jepara dalam rangka” Nationale tenttonstelling voor Vrouwenarbeid”  (Pameran Nasional Karya Perempuan) di Den Haag.
Karya batik dan penjelasa cara/teknik pembuatannya yang lengkap menjadi bab pertama dari buku  standar De Batikkunst in Nederland Indie en haar Geschiedenis (Kesenian Batik di Hindia Belanda dan Sejarahnya)
Menghidupkan tradisi ukir dan membangun jaringan pasar melalui lembaga Oot en West
Memunculkan kesadaran berbangsa atau semangat nasionalisme, kesadaran berbangsa muncul terlebih dulu dari perempuan.
Melakukan kritik kepada system pendidikan pemerintah colonial
Mengkritik secara tajam kebijakan tentang perdagangan candu
Melakukan dialog dengan berkorespondensi lewat surat antar bangsa
Kesederhanaan kartini diwujudkan mulai dari diri sendiri, yaitu enggan disebut Raden Ajeng. Panggil Aku Kartini Saja
Melakukan kritik terhadap kalangan ningrat sendiri
Mendalami  dan mempelajari minat serta tradisi kesusastraan dunia
Pendidikan secara umum dan pendidikan secara khusus (karakter dan budi pekerti/akhlak) merupakan landasan utama pergerakan bangsa
Mengambil dan mempelajari peradaban dan pemikiran Barat-Eropa tanpa meninggalkan jati diri sebagai manusia bumi putera
Menguatkan system ekonomi kerakyatan : membimbing para tukang ukir, tukang emas, pembatik, perajin dll melaui cara kerja koperasi sekaligus pemberantasan system ijon
Pokok-pokok pikiran kartini tentang pendidikan menjadi acuan bagi pemerintah dalam rencana mendirikan sekolah-sekolah perempuan yaitu :
o Pada setiap zaman kemajuan peradaban bangsa, perempuan selalu merupakan unsur yang penting
o Kemajuan intelektual bangsa bumi putera (Indonesia) tidak dapat berjalan cepat, jika unsur perempuan diabaikan.
o Perempuan adalah pengemban peradaban bangsa
Kartini menguatkan diri dengan prinsip ajaran Islam dan Khazanah spiritual jawa
Kartini membangun sikap toleransi dan menghormati setiap agama.
Kartini mempertanyakan tentang pendidikan agama islam, khususnya tentang pemahaman terhadap kitab suci Alqur’an, terutama kepada kyai Sholeh Darat. Dalam hal ini kartini mempelopori pendidikan Alquran dengan tradisi baru yaitu penerjemahan Alquran ke dalam bahasa jawa oleh kyai Sholeh Darat (13 Juz)
Surat (nota) kartini yang berjudul “Berilah Pendiikan kepada Bangsa Jawa” berpengaruh kepada hampir semua departemen pemerintah.
Kartini mendirikan sekolah gadis pertama di Hindia Belanda (1903)
Kartini sebagai perintis kesadaran Nasionalisme Indonesia.
Gagasan Kartini dijadikan pedoman bagi pergerakan Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia ) (1908).

Dari sekian banyak yang dilakukan Kartini dapat dirumuskan Nilai-nilai keutamaan dan keteladanan R.A Kartini :
1. Emansipasi

a. Setara dan sederajat
b. Peka dan peduli social
c. Semangat pembebasan
d. Melawan ketidakadilan dan penindasan

2. Nasionalisme

a. Cinta bangsa dan tanah air
b. Mendukung keragaman
c. Menguatkan budaya dan tradisi
d. Berlandaskan jati diri bangsa

3. Terdidik

a. Pembelajar
b. Rasional dan intelektual
c. Cerdas dan kritis
d. Analitis dan argumentative

4. Kreatif

a. Pemikiran terbuka
b. Menerima ide dan gagasan baru
c. Berani mengubah
d. Menciptakan peluang
e. Inovatif dan berkarya
f. Berorientasi masa depan

5. Optimis

a. Pantang menyerah
b. Teguh kepribadian
c. Gigih memperjuangkan keyakinan
d. Berprasangka dan berkehendak baik
e. Berfikir positif
f. Orientasi pada kemajuan

6. Bersahaja

a. Sederhana
b. Tidak pamer
c. Menghormati sesama
d. Tidak sombong

7. Jujur

a. Berbasis spiritual
b. Menyampaikan kebenaran
c. Menghormati perbedaan pandangan
d. Koreksi diri sendiri

No comments: