Obat Palsu dapat memperburuk kesehatan dan berakibat kematian
Obat adalah obat yang diproduksi oleh orang yang tidak berwenang, penandaan secara sengaja meniru obat asli, proses produksi sembarangan, dosis obat tidak ditimbang secara teliti sehinggadapat kurang atau berlebihan, atau bahkan mengandung bahan lain yang berbahaya untuk kesehatan.
Ciri-ciri Obat diduga palsu
- Tidak memiliki nomor izin edar (NIE) atau NIE tidak sesuai yang terdaftar di badan POM
- Tidak tersedia informasi dalam bahasa Indonesia
- Bentuk / Warna / Rasa / Tekstur obat dan kemasan tidak seperti biasanya
- Tidak tercantum nama dan alamat produsen
Menggunakan obat palsu mengakibatkan
- Kondisi pasien tidak membaik
- Kondisi pasien bertambah buruk, dapat berakibat fatal (kematian)
- Pasien menderita komplikasi
- Biaya pengobatan menjadi lebih tinggi.
Tips menghindari obat palsu
- Perhatikan Nomor Izin Edar pada kemasan obat
- Teliti dan lihatlah nomor bets dan tanggal kadaluarsa
- Periksalah ualitas fisik dan keamanan kemasan obat (masih tersege atau sudah rusak)
- Periksalah nama dan alamat produsen, apakah tercantum dengan jelas
- Bacalah keterangan mengenai obat tersebut pada brosur di dalam kemasan obat.
- Belilah obat dengan resep dokter hanya di apotek
Tanyakan informasi lebih Lanjut kepada apoteker
Jika menemukan obat yang diduga palsu
- Jangan mengkonsumsi obat yang diduga palsu
- Tetap simpan obat sesuai kondisi penyimpanan pada kemasan
- simpan bukti pembelian sebagai bukti transaksi yang anda lakukan
- Laporkan ke Unit layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM atau Halo BPOM 1500533
sumber BPOM
Obat adalah obat yang diproduksi oleh orang yang tidak berwenang, penandaan secara sengaja meniru obat asli, proses produksi sembarangan, dosis obat tidak ditimbang secara teliti sehinggadapat kurang atau berlebihan, atau bahkan mengandung bahan lain yang berbahaya untuk kesehatan.
Ciri-ciri Obat diduga palsu
- Tidak memiliki nomor izin edar (NIE) atau NIE tidak sesuai yang terdaftar di badan POM
- Tidak tersedia informasi dalam bahasa Indonesia
- Bentuk / Warna / Rasa / Tekstur obat dan kemasan tidak seperti biasanya
- Tidak tercantum nama dan alamat produsen
Menggunakan obat palsu mengakibatkan
- Kondisi pasien tidak membaik
- Kondisi pasien bertambah buruk, dapat berakibat fatal (kematian)
- Pasien menderita komplikasi
- Biaya pengobatan menjadi lebih tinggi.
Tips menghindari obat palsu
- Perhatikan Nomor Izin Edar pada kemasan obat
- Teliti dan lihatlah nomor bets dan tanggal kadaluarsa
- Periksalah ualitas fisik dan keamanan kemasan obat (masih tersege atau sudah rusak)
- Periksalah nama dan alamat produsen, apakah tercantum dengan jelas
- Bacalah keterangan mengenai obat tersebut pada brosur di dalam kemasan obat.
- Belilah obat dengan resep dokter hanya di apotek
Tanyakan informasi lebih Lanjut kepada apoteker
Jika menemukan obat yang diduga palsu
- Jangan mengkonsumsi obat yang diduga palsu
- Tetap simpan obat sesuai kondisi penyimpanan pada kemasan
- simpan bukti pembelian sebagai bukti transaksi yang anda lakukan
- Laporkan ke Unit layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM atau Halo BPOM 1500533
sumber BPOM
No comments:
Post a Comment