Keputusan
Standard & Poor’s (S&P) menurunkan outlook utang Indonesia dari
positif menjadi stabil berefek ke rupiah. Akhir pekan lalu, rupiah pun
terkapar. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,12% ke Rp9.740
per dollar AS. Ini level terendah rupiah sejak 9 April 2013. Sedangkan di pasar
spot, rupiah melemah tipis 0,03% ke Rp9.735 per dollar AS. Bila dihitung
sejak akhir 2012, rupiah telah melemah 0,84%. Keputusan S&P itu semakin menambah
deret sentimen negatif yang menekan rupiah. Padahal, sentimen ketidakpastian
kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan defisit transaksi berkala di
Indonesia masih menghantui pergerakan rupiah. Alhasil semakin sulit bagi
pemerintah untuk memenuhi target asumsi rupiah dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013 yang sebesar Rp9.300 per dollar AS.
No comments:
Post a Comment