.......................
Tas putih
Ditenteng gadis putih
Berbaju putih
.......................
Tampak keringat
Bercucuran dari wajahnya
Yang putih
.............................
Tas putih
Ditenteng gadis putih
Berbaju putih
.......................
Tampak keringat
Bercucuran dari wajahnya
Yang putih
.............................
Demikian kira-kira penggalan puisi kedua yang dibaca oleh Bupati Jepara Hendro Martodjo pada malam sastra peringatan Hari Kartini di Pendopo Kecamatan Mayong.
Mengenakan kemeja hitam bergaris-garis putih, Pak Hendro -Demikian panggilan beliau- membaca dengan penuh intonasi dua puisi yang ditulisnya habis maghrib sebelum beliau berangkat ke Mayong. Wow !
Kehadirannya pada malam itu tidak dinyana sama sekali datang tiba-tiba tanpa pengawal dan langsung mengikuti ritual Ruwatan Ari-ari Kartini, membuat pak Camat Mayong “Kepancal Sepur” datang tergopoh-gopoh menyambut beliau.
Kegiatan yang diselenggarakan Masyarakat Seni Mayong dalam rangka memperingati kelahiran Kartini ini Berisi : Barikan ( Kenduri masal ), festival jajan tradisional, pentas barongan (bukan barongsay), pameran foto, pameran seni rupa, ruwatan ari-ari kartini, pentas seni, lomba baca puisi, lomba gambar, lomba mewarnai dan malam sastra.
Sehari sebelumnya tepatnya tanggal 19 April 2008 kegiatan dibuka oleh wakil bupati Jepara Ahmad marzuqi mewakili Bupati. Seusai membuka kegiatan, wakil Bupati berkesempatan berkeliling mengunjungi stan-stan yang ada dengan diringi barongan yang menari – mari mengawalnya.
Sepulang wakil Bupati, baronganpun melanjutkan tariannya “mbladhak-mbladhak” (mengamuk) kesana-kemari membuat penonton yang mayoritas anak-anak heboh berteriak-berteriak ketakutan berlarian kesana-kemari sehingga suasanapun menjadi semakin ramai, setelah capek mbaladak-mbladak baronganpun istirahat sambil “mangan gedhang” pengunjungpun kembali mengerumuni stan jajan yang ada.
“maaf yang ini pesanan bu Camat kalau mau pesan dulu besok bisa diambil”.
“wah beli lempok, aja kok inden kok kaya beli mobil aja” gerutu yati salah seorang pengunjung dari desa Mayonglor dengan menggendong bayi laki-lakinya yang baru berumur genap 3 bulan.
Berbeda dengan Munif dia senyam-senyum puas melihat ramainya pengunjung. Sebagai salah satu pendukung kegiatan tersebut Marketing Danamon mikro pasar Mayong ini menyatakan, “Dengan mendukung kegiatan ini saya harap Danamon bisa lebih dekat dengan komunitas, karena memang konsep kami adalah Community Banking”.
Kegiatan ini berakhir tanggal 20 april 2008 dengan puncak acara adalah malam sastra dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba. Selain Bupati serta jajaran Muspika juga hadir Dyah Daning penyair wanita asal Jepara yang bermukim di Bogor.
No comments:
Post a Comment