24 July 2016

F. TEMEN TINEMU

Rangkaian Tulisan Ngupoyo upo coro jowo

Membaca tulisan di pintu bak sebuah mobil picik up ini saya tersenyum geli. Entah mengapa. 
Saya tidak bermaksud melecehkan, tapi saya merasa pilihan katanya cukup unik, kreatif, dengan persanjakan yang sangat bagus. Dan setelah saya pikir sejenak senyum saya makin lebar, Bagus! kata saya dalam hati.

Kata "temen" di sini bukan berarti "teman". Dalam bahasa Jawa "temen" berarti sungguh-sungguh atau serius.
Sedangkan "tinemu" berasal dari kata "temu". Tinemu berarti ditemukan. 
Arti sederhananya : Siapa yang serius dia akan ditemukan.

Kenapa ditemukan ? Bukan menemukan ?. Kenapa bukan SOPO T[N]EMEN BAKAL NEMU
Orang Jawa memiliki tingkat ketawakkalan tingkat tinggi. 

Orang Jawa meyakini bahwa tugas mereka adalah hanya berusaha serius, dan jika itu mereka lakukan maka mereka akan ditemukan oleh keberhasilan. Bukan mereka yang menemukan kesuksesan itu. 

Mengapa demikian ? 
Berbeda dengan orang barat yang meyakini bahwa kesuksesan itu adalah hasil penemuan mereka, hasil kerja keras mereka, dan melupakan campur tangan Tuhan. Ini terlalu sombong mengesampingkan peran Tuhan.
Oleh sebab itu orang Jawa memilih bukan "Nemu" tapi "tinemu"

Hal ini menunjukkan tingkat religius di dalam masyarakat Jawa. Bahwa manusia hanya bisa berusaha  semaksimal mungkin dan hasilnya Tuhan yang menentukan. 

Demikian pula dalam bisnis. Jika kita amati dari tulisan di pintu bak pick up tersebut, ada semangat yang terpancar bahwa, "Meski saat ini susah, bekerja seadanya, hanya ini yang menjadi sarana saya, tetapi saya akan tetap serius, saya yakin kesuksesan pasti menemukan saya"

Dari sini tampak ada dua arah pergerakan yaitu "usaha" di satu pergerakan dan "keberhasilan" di pergerakan lain yang saling mendekat, mengarah menuju pertemuan. 
Berbeda dengan kata nemu, menemukan. Tampak hanya satu arah mencari keberhasilan sementara yang lain diam, atau justru menjauh.




No comments: