http://satitae.blogspot.com/2015/06/ada-kejadian-apa-di-jaman-sengoro.html
Pepatah jawa mengatakan “dudo
pincang regane suwidak uwong, perawan tingthing oleh serenteng, rondo telu
seduwit, lanjar jago imbuhe”
Orang yang memakai agama rosul
dan mengikuti ajaran agama seperti menggenggam bara.
Dunia semakin sempit, jalannya
manusia semakin cepatsampai setahun seperti sebulan, sebulan seperti sejumat,
sejumat seperti sehari, sehari seperti sejam, sejam seperti lamanya api
membakar daun kelapa kering.
Uang yang berkuasa memerintah,
susah cari orang yang bisa
dipercaya seperti mencari barang jarahan.
Zakat untuk hutang piutang.
Banyak yang mencari ilmu seperti
laron di masa memasuki musim hujan. Tapi bukan karena demi Agama tapi karena
memburu pangkat, untuk memburu kemewahan dunia atau hanya untuk memenuhi isi perut.
Akhirnya mencari orang yang
mengerti adab agama seperti mencari kuda bertanduk.
Laki-laki menuruti istrinya
berani kepada ibunya. Banyak anak lupa bapaknya, bapak lupa pada anak
perempuannya. Anak Germo tampak anak kyai. Anak demit naik masjid, langgar
dibikin geger.
Tiap kampung dikepalai orang
fasiq.
Orang mulya jadi hina, orang hina
jadi terhormat, ada laki-laki dimulyakan karena orang takut akan kejahatannya.
Suara perempuan seperti angin
(tiada hentinya), yaitu suara biduan, suara biola, rebab, siter, tari-tarian san
sejenisnya.
Ada bumi terbalik di tiga tempat
:yang pertama Sudah terjadi di tanah arab di jaman Abdullah bin zubair saat
berkuasa di Madinah.
Menurut riwayat bumi terbalik ada
di tiga tempat :
1.
Kejadian di tanah Masriq/Asia di kota Basroh di
Persia sekarang bernama Iran
2.
Kejadian tanah Maghrib/Eropa diantara Jerman dan Inggris
3.
Kejadian di jazirah Arab diantara Makkah Madinah
di dekat dzilkhulaifah.
Maksud bumi terbalik yaitu bumi
merekah sebab terbawa kejadian gempa, sampai rumah-rumah banyak yang roboh, manusia
banyak yang mati juga banyak yang hilang musna sebab ditelan bumi.
Pada saat anda sudah mengalami
bebasnya acara hiburan dan music, serta sudah mendengar berita ada gempa bumi
seperti disebutkan di depan. Setelah itu alamat dekatnya kiamat besar semakin jelas terus-menerus tanpa berhenti,
seperti untaian kalung yang putus, ambyar….. berlanjut….
Agama pecah menjadi tujuhpuluh
tiga, tapi hanya satu diridhoi Allah yaitu yang dijalankan oleh Nabi dan para
sahabatnya.
Ada 30 orang yang mengaku jadi
nabi.
Kebodohan nyata, amar makruf
sirna tindakan mungkar terjadi dimana-mana. Orang sholeh tidak dihargai orang.
Ulama besar banyak yang sudah wafat. Banyak orang yang menjelek-jelekkan Kitab
Suci. Lupa Tuhan.
Perhatikan, ingat baik-baik jika
sudah ada masa seperti itu hukuman Allah semakin besar.
Musibah yang terjadi di tanah
Jawa ;
Angin ribut mengamuk. Rumah dan
pepohonan banyak yang roboh. Manusia banyak yang tenggelam di samudra.
Suara gunung yang menggelegar
meretakkan bumi, gunjang-ganjing gunung bagai Guntur menyebabkan gempa besar.
Hujan abu, Hujan kerikil, banyak pagebluk. Banyak orang mati mendadak.
Pada masa seperti itu ingat pesan
: “wong eling kelawan lali, isih bejo orang eling kelawan waspodo”
Fafiru ilahhah (Sama berlarilah
kepada Allah) tuhan seru sekalian Alam
No comments:
Post a Comment